KATA PENGANTAR
Segala
puji dan syukur kepada Allah SWT yang telah memberberikan rahmat dan hidayahnya
beserta segala kemudahan, sehingga saya dapat menyelesaikan makalah yang
berjudul “ilmu dakwah” dengan sebaik mungkin dan insya Allah bermanfaat
bagi semua pembaca. Dalam proses penyelesaian makalah ini, saya banyak
mendapatkan dorongan serta bimbingan dari berbagai pihak, karenanya pada
kesempatan ini saya ingin menyampaikan ucapan terima kasih yang
sebesar-besarnya.
Dengan
selesainya makalah sebagai salah satu tugas ilmu dakwah ini, saya menyadari
bahwa makalah penuh dengan kekurangan, oleh karena itu saran dan kritik yang
membangun sangat penulis harapkan untuk makalah yang lebih baik kedepannya. Dan
akhirnya dengn penuh harapan semoga karya kecil ini bermanfaat juga menambah
wawasan bagi pembaca. Amin yaa rabbal ‘alamin.
Palembang,
07 Januari 2013
1.
Pengertian
ilmu dakwah
Dakwah adalah kegiatan yang bersifat menyeru, mengajak dan memanggil
orang untuk beriman dan taat kepada Allah SWT sesuai dengan garis aqidah, syari’at dan akhlak Islam. Kata
dakwah merupakan kata masdar (kata benda) dari kata kerja da’a yad’u yang
berarti panggilan, seruan atau ajakan. Kata dakwah sering dirangkaikan dengan
kata ”ilmu” dan kata “islam”, sehingga menjadi “ilmu dakwah”
dan ilmu islam atau ad-dakwah
al-islamiyah. Ilmu dakwah adalah suatu ilmu yang berisi cara-cara dan
tuntunan untuk menarik perhatian oarng lain agar menganut, mengikuti,
menyetujui atau melaksanakan suatu ideologi,agama,
pendapat atau pekerjaan tertentu. Orang yang menyampaikan dakwah tersebut
“Da’I” sedangkan yang menjadi Objek dakwah disebut “Mad’u”.
Tujuan dakwah adalah mewujudkan kebahagian dan
kesejahteraan hidup didunia dan diakhirat yang diridai Allah SWT Nabi Muhammad SAW, mencontohkan dakwah kepada umatnya dengan
berbagai melalui lisan, tulisan dan perbuatan. Dimulai dari istrinya, keluarga,
dan teman-teman karibnya hingga raja-raja yang berkuasa pada saat itu.
A.
Bagaimana
memikat hati objek dakwah
Berdakwah, mengajak
orang lain kepada islam memang membutuhkan skil khusus. Berikut ini bebrapa hal
yang perlu dimiliki oleh para da’i dalam memikat objek dakwah.
1.
Keikhlasan
Keikhlasan harus ada dalam setiap langkah kita. Amal kita tidak akan
diterima disisi Allah jika diiringi dengan keikhlasan.
Dengan ikhlas kita akan bisa menyakini orang lain bahwa mereka aman
berada samping kita, menyakinkan orang bahwa kita adalah orang yang tepat
berada disampingnya. Keikhlasan tidak perlu diungkapkan secara verbal hanya
untuk mendapat pengakuan bahwa kita “ikhlas”. Ikhlas akan Nampak pada kekuatan
jiwa, bukan pada kata-kata.
2.
Penampilan
Dalam kehidupan sehari-hari, ditengah kesibukan yang kita miliki, kita
harus tetap memperhatikan penampilan. Meskipun penampilan bukanlah segalanya,
akan tetapi penampilan luar setidaknya mengambarkan karakter individu. Presepsi
kita akan berbeda ketika bertemu dengan seseorang yang senantiasa tampak bersih
dan rapi,
Dengan bertemu dengan seseorang yang
senantiasa berpenampilan kusam, kusut, dan berseri.
Penampilan yang bersih dan rapi akan memudahkan bagi kita untuk
mendapatkan kepercayaan dari masyarakat, terlebih objek dakwah yang akan kita
tuju. Sedangkan penampilan yang kusam, kusut, dan berseri akan menyebabkan
orang lain tidak nyaman berada disekitar kita. Orang dengan penampilan seperti
ini bsa jadi belum bisa menyampaikan apa-apa, objek dakwah yang akan didekati
sudah keburu lari.
(Q.S. Yunus 25)
ª!$#ur (#þqããôt 4n<Î) Í#y ÉO»n=¡¡9$# Ïökuur `tB âä!$t±o 4n<Î) :ÞºuÅÀ 8LìÉ)tFó¡B ÇËÎÈ
Menurut Ali mahfud: mendorong manusia atau mengajak manusia.
Al-huda(tuntunan, bimbingan, atau hidayah), Al-khoir (kebaikan, bagus), Walamru
bilma’ruf nahi mungkar (menjalankan kebaikan dan meniggalkan kemungkaran ).
Menurut H.M. Muqodar Lc.
Makna dakwah ialah: aktivitas menyeru manusia kepada Allah (Qs. Yusuf
108)
Dengan cara Khidamat, mauzatic hasanah, sampai manusia ingkar Thohud dan
beriman kepada Allah (An-nahl 36), serta mengeluarkan manusia dari kegelapan
(jahiliyah) menuju kepada cahaya islam. (Qs. Al-Baqarah 257).
ª!$# Í<ur úïÏ%©!$# (#qãZtB#uä Oßgã_Ì÷ã z`ÏiB ÏM»yJè=à9$# n<Î) ÍqY9$# ( úïÏ%©!$#ur (#ÿrãxÿx. ãNèdät!$uÏ9÷rr& ßNqäó»©Ü9$# NßgtRqã_Ì÷ã ÆÏiB ÍqY9$# n<Î) ÏM»yJè=à9$# 3 Í´¯»s9'ré& Ü=»ysô¹r& Í$¨Y9$# ( öNèd $pkÏù crà$Î#»yz ÇËÎÐÈ
· Ilmu dakwah
Ada tiga fungsi
ilmu,menjelaskan, memaparkan / menguraikan dan
memprediksi, ilmu dakwah sering dikacaukan dengan pengetahuan, kesan
yang terdapat dalam pendidikan manusia sebagai sentuhan objek tertentu, (hasil
sentuhan panca indara, dengan alam nyata) ingat kasus qodil dan habil proses
penghilangan jejak.
· Ilmu sejumlah
pengetahuan yang tersusun secara sistematis (berurutan), kasus tahalul:
objektif atau dapat diuji oleh siapapun.
· Ilmu dakwah:
sejumlah pengetahuan tentang proses upaya mengajak manusia kejalan Allah atau
Al-islam yang tersusun secara sistematis, logis, hasil pemikiran manusia
objektif.
· Ilmu dakwah termasuk
new science /ilmu murni.
Yang disampaikan oleh
Nabinya untuk Umat-umat-Nya, ilmu Allah sangat luas terdiri dari konsep-konsep,
Apa bila ditulis dengan tinta sebanyak air laut dan pulpen sebanyak
ranting-ranting pohon, ilmu Allah itu tidak akan selesai (Qs. Al-khafi: 109).
ß÷Kptø:$# ¬! üÏ%©!$# tAtRr& 4n?tã ÍnÏö7tã |=»tGÅ3ø9$# óOs9ur @yèøgs ¼ã&©! 2%y`uqÏã ÇÊÈ
Secara definisi, ilmu
dakwah dapat dibatasi ”Maknanya” tentang cara menarik orang lain atau kelompok
agar mereka suka mengajarkan agama islam, tidak terdapat dari lisan juga dari Bil
Qolam.
3.
Bahasa
komunikasi
Seorang da’i harus memiliki kemampuan atas berbahasa berkomunikasi yang
baik. Dengan kemampuan komunikasi yang baik, walau hanya berbincang sebentar,
objek dakwah akan merasa tertarik. Pilihan kosa kata berupa pujian akan membuat
senang pihak yang diajak berkomunikasi. Namun, jika kita terbiasa menggunakan
bahasa yang Komunikasi yang tidak mengenakan telinga, akan menyebabkan
munculnya rasa tidak suka dihati para objek yang kita didekati.
11. Dasar
hukum fungsi dan tujuan dakwah
Hukum dakwah fardu nya’in (An-nahl: 125)
kewajiban individu tersebut dapat dilihat dari wujud perintah kalimat ud’u
yaitu fiil amar yang mengandung perintahnya sebagai mukmin.
äí÷$# 4n<Î) È@Î6y y7În/u ÏpyJõ3Ïtø:$$Î/ ÏpsàÏãöqyJø9$#ur ÏpuZ|¡ptø:$# ( Oßgø9Ï»y_ur ÓÉL©9$$Î/ }Ïd ß`|¡ômr& 4 ¨bÎ) y7/u uqèd ÞOn=ôãr& `yJÎ/ ¨@|Ê `tã ¾Ï&Î#Î6y ( uqèdur ÞOn=ôãr& tûïÏtGôgßJø9$$Î/ ÇÊËÎÈ
Adapun perintah
fardhu kifayah tentang dalam (Q.s Ali-lmron:104,) “suatau kewajiban yang bila
telah dikerjakan oleh seorang/ kelompok maka gugurlah kewajiban yang lainnya
Waltakum minkum”.
· Fungsi dan
tujuan dakwah
Ghoyah tujuan utama dakwah mangajak manusia kepada
Allah semata, Agar manusia memiliki orentasi yang lurus dalam kehidupan yaitu:
Senantiasa beribadah kepada Allah dan menjahuil Tuhan selain-Nya.
Ghoyah (An-Nahl: 35)
tA$s%ur úïÏ%©!$# (#qä.uõ°r& öqs9 uä!$x© ª!$# $tB $tRôt6tã `ÏB ¾ÏmÏRrß ÆÏB &äóÓx« ß`øtªU Iwur $tRät!$t/#uä wur $oYøB§ym `ÏB ¾ÏmÏRrß `ÏB &äóÓx« 4 y7Ï9ºxx. @yèsù úïÏ%©!$# `ÏB óOÎgÎ=ö6s% 4 ö@ygsù n?tã È@ß9$# wÎ) à÷»n=t7ø9$# ßûüÎ7ßJø9$# ÇÌÎÈ
Tugas umat-Nya menyembah Allah, menjahui (tohut)
sebagai suatu kegiatan maka berdakwah mencapai tahapan (sasaran).
Sebagai tujuan antara untuk menuju tujuan utama,
yaitu:
1. Membantu
manusia agar beribadah kepada Allah sesuai syariat-Nya.
2. Membantu
manusia untuk saling mengenal diantara mereka. (Qs. Hujarat: 13)
3. Merubah
kondisi menjadi yang sesuai dengan anatra islam (Qs. Almukmin)
4. Membina
pribadi muslim secara utuh, (khafah)
sesuai ajaran islam baik secara Rukhiyah, Akliyah, Jasadiyah.
5. Mempersiapkan
keluarga muslim agar berahlak mulya dan bertaqwa, baik dilingkungan keluarga
maupun diluar rumah.
6. Menciptakan
komunitas masarakat yang islam.
111.
Proses dan unsur-unsur dakwah
Unsur-unsur pokok pelaksanaan dakwah yaitu:
a.
Da’I
Berperan
sebagai motivator/supervasior/mediator serta penyelenggara
komunikasi/komunikator.
·
Motivator, maksudnya bagaimana da’I dengan tulus iklas dan senang hati, besedia
melaksanakan tugas dakwah yang diembanya, motif atau niat yang ideal bagi da’I
semata-mata mendapatkan ridho Allah. Namun, karna da’I itu manusia maka umat
harus mempertimbangkan aspek-aspek kemanusiaan.
· Supervaisor. Fungsi
pembimbing da’I harus dapat membawa umat
pada sasaran antara (AHDAB & Ghoyah) dari kegiatan dakwah.
· Dengan kata
lain, fungsi supervaisor bagi da’I dapat terlaksananya tugas-tugas dalam suatu
dengan recana kebijaksanaan dan ketentuan-ketentuan lain yang telah digariskan,
sehinga tujuan itu dapat tercapai dengan sebaik-baiknya.
· Mediator,
berfungsi sebagai pewujud harmonisasi dan singkronisasi kegiatan dakwah
sekaligus sebagai coordinator atau koordinasi.
· Komunikator,
peed back(timbal balik) dari suatu komunikasi antara da’I dan metoda.
(objek) sangat penting
bagi proses dalam dakwah yang dapat dipahami oleh objeknya.
Hal-hal penting yang dilakukan komunikator
1. Memiliki
informasi
2. Mengetahui
cara menyampaikan informasi pesan dari da’I / komunikator akan efektif bila jelas dan lengkap. (Q.s. Yasin)
· Konsisten, “Informasi
terdahulu jangan bertentangan dengan informasi yang datang kemudian”.
· Tepat waktu,
maksudnya saat komunikan siap menerima informasi Lihat hadist bukhori muslim
(Ibnu mas’ud).
“Nabi selalu menemui
waktu pengajaran, agar kamu jangan bosan”.
3. Mengenal
dengan baik pihak penerima pesan.
4. Membangkitkan
pihak komunikan (mad’u).
b. Mad’u
(objek dakwah)
Mad’u diharpakan mampu
atau propesonal didalam tugas.
1. Memahami
umsan adiin (agama) aqidah yang bagus tentang Allah.
a. Aqidah
yang benar tentang Allah, malaikat, rosul, kitab-kitab Allah, Qodho dan Qohdar.
b. Beribadah
yang benar sesuai apa yang disyariatkan oleh Allah kepada hamba-Nya.
c. Muamalah, membentuk kata pergaulan sesuai
dengan ajaran islam.
2. Sehat
jasmani dan rohani.
3. Menumbukkan
dan meningkatkan pengetahuan/kemampuan melakukan amal sholeh (kepada Allah,
manusia, lingkungan).
4. Mendorong
agar dapat melakukan Jam’ai dan disiplin, amal social, gotong royong.
5. Menguatkan
komitmen mad’u dan keluarganya kepada Al-islam, serta membantu mencarikan ia
yang belum menikah.
6. Kadarisasi,
mad’u akan menjadi da’I.
c.
Materi, secara umum materi dakwah itu ada 3 macam.
Al-quran,
Al-hadist, Al-ijma, (ijtihat) ilmu hasil pemikiran manusia berdasarkan
nilai-nilai wahyu.
d.
Metodologi (elektronik) Media (elektronik, cetak, mimbar)
e.
Media (wasilah)
Berdakwah pada saat ini tidak hanya
dilalukan oleh para da’I, tapi
Seringnya
teknolgi yang semakin luas, dakwah bisa dilakukan dengan media seperti,
Telvisi, radio, Koran, buku, internet dan lagu-lagu islami.
Da’i
|
Materi
|
Metoda
|
Media
|
Mad’u
|
Efek
|
Tujuan
|
||
1. individu
Muslim
Muslimah
laki’’
Perempuan
lapisan atas
Menegah
Bawah
2. Kelompok
Lembaga’’ sosial
Ekonomi
Pendidikan
|
Aqidah
Ibadah Muamalah
|
Ihksan
Bilisan
Bilqolam
Bilfani
|
1.pekerjaan
Loka karya
Sara sehat
Pengajian
Elektronik
S. kabar
Buku
Spanduk
Jurnal
Organisasi
Utusan
Surat
|
Seluruh-manusia
Pendekatan
Ilmu social
Sejarah
Ekonomi
Polotik
Iptek
Imtaq
Pendidikan
|
1. Positif
2. Negative
3. Netral
4.Positif Negatif
|
Masarakat yang diridhoi Allah
|
||
1. Macam
model pendekatan media dan metoda
Media:
Peralatan yang digunakan untuk menyampaikan dakwah. Zaman modern media semakin
berfariasi misal elektronik dan cetak juga lapangan pekerjaan sebagai guru,
dokter, pertambangan dan sebagainya.
(Dr. Waktibatiah hal
25)
Macam model pendekatan
dakwah merupakan lewat media tersebut, untuk sampainya pesan dakwah misal
melalui media masa.
a. Memanfaatkan
secara maksimal media masa, (cetak/ elektronik) yang sudah untuk kepentingan
dakwah.
b. Mengembangkan kerja sama antara media masa
dengan majlis-majlis dakwah.
c. Melakukan
(Redefinisi) terhadap media masa islam dan pasar mana yang dimasuki.
d. Mendokumentasikan
dan mencetak qudbah-qudbah minimal untuk lingkungan sendiri.
e. Pendekatan
terhadap media masa agar menyediakan public khusus bagi islam.
f. Merintis
production house dan studio rekaman yang dapat dimafaatkan sebagai sarana dari
dakwah.
g. Menyiapakan
SDM (Sumebr daya manusia) melalui lembaga formal untuk keperluan tersebut.
h. Menyupakan
terkaornya aktivitas mubalg oleh media masa begitu pula rumah sakit sebagai
sarana media dll.
1. Metoda
Metologi
jalan ke,secara umum yaitu cara-cara prosedur atau rentetan gerak usaha
tertentu untuk mencapai suatu tujuan.
Metoda adalah:
Cara-cara menyampaikan ajaran islam kepada individu/kelompok, masarakat. Agar
suapay ajaran islam dengan cepat dimiliki, diyakini serta dijalankan.
Contoh, seorang da’I
menggunakan suatu media, berbeda bagi ad’I yang menggunakan metoda lain. Begitu
pula menguasai suatu metoda hasilnya akan berbeda pelaksanaan metoda tergantung
kondisi objektif dan cara apprauch (pendekatan) missal mendekati anak-anak
gemar main, (contoh para wali dan lihat pola metode dakwah walisongo) contoh
alat yang digunakan para wali, wayang kulit, dimasarakat modern telah
dilaksanakan 3 metoda untuk mempengaruhi masarakat.
1. Propaganda
(penerangan, paham, pendapat, dan sebagainya). Yang benar atau salah
dikembangkan untuk bertujuan menyakinkan orang-orang agar menganut suatu
keyakinan sikap atau arah tindakan tertentu. Biasanya disertai dengan janji-janji
yang muluk’’(berlebihan) , missalnya mengobarkan semangat perang keagamaan
bahkan anti agama(komunis). Propaganda lebih meniti beratkan opini public, agar
mereka mau bergerak sesuai dengan maksud probagandis (orang yang dipropaganda).
2. Indoktrinasi
Cara menanamkan
ajaran-ajaran dengan konsepsi-konsepsi yang telah disusun secara tegas oleh
pihak pengajar untukdi sampaikan kepada masarakat.
3. Pendidikan
suatu cara yang lebih intensif atau mendalam untuk mempengaruhi masarakat,
kelompok, dan individu guna untuk menuju suatu tujuan atau proses tertentu,
pendidikan menitik beratkan pada pembangkitan cipta, kaisa, rasa. Sehinga cara pendekatan itu lebih
mendalam.
A. Suatu
paksaan menurut sifat penyampaian
a. Paksaan
b. Bujukan
(ajakan)
c. Menimbulkan
keinsyafan /pengertian media ini biasanya digunakan didunia pendidikan. Media
dakwah menurut bentuk, lisan, lukisan, tertulis, audio visual, audio perbuatan.
“Rosul tidak menginginkan benda-benda atau lukisan hidup”
Didalam al-quran
pedoman-pedoman pokok dalam berdakwah mencakup metoda-metoda yang telah
dikemukakan diatas, bahkan melebihinya pedoman itu terlihat dalam (Qs. An-nahl
125) dan hadist bukhori muslim, tentang melihat kemungkaran dapat dirubah
dengan metoda kekerasan dan kekuasaan, lisan, dan paling lemah dengan hati.
Dari ayat diatas metoda yaitu alhikmah atau kebijakan, mempunyai arti yang luas
sekali yaitu cara-cara sesuai dengan keadaan penerima dakwah (mad’u) didalam
hikmah itu termasuk pembrantasan mungkar apakah harus dibrantas dengan paksa
atau bujukan , menimbulkan pengertian dan kesadaran. Tegarnya metoda hikmah,
menuntut kita melaksanakan dakwah munurut keadaan individu dan kelompok.
B. Mauhizul
khasanah (pemblajaran)
Metoda berdakwah
hendaklah dakwah islam mencerminkan ajaran islam maksud pengajaran yang baik,
yaitu didalam melaksanakan dakwah agar dapat diterima mad’u hendaklah.
a. Rasional
diterima akal sehat, menggugah perasaan dan hati murni dan tidak berlawanan
dengan keadaan realitas dan tidak mengingkari hakikat kebenaran. (Qs.
Al-baqarah 163-164)
b. Uslub
(tutut kata yang arif dan bijaksana)
Rosullulah bertutur
kata menyesuaikan dengan gaya nalar mad’u.
c. Adab
sopan santun yang benar
C. Mujadalah
Bilaki Biya Akhsan (Berdiskusi dengan baik dan benar)
1V. Problematika Dakwah
sekarang
Permasalahan dakwah global ada3 macam.
1. Kemiskinan
yang tetap sulit diatasi.
2. Daya
survival (kelangsungan hidup).
3. Kesunjangan
menguasi iptek yang masih tetap menggangah menyongsong melenium ketiga
pendapat.
a. Perbentukan
nilai-nilai sebagai akibat terbukanya saluran intraksi atau informasi manusia,
keadaan ini menimbulkan pecahnya kepribadian(identitas) disatu sisi mereka
tetap berpegang dengan nilai-nilai yang interpretasinya disasaran pada renting
zamanya, sementara disisi yang lain mereka harus berhadapan dengan perubahan
global. Kalai ini yang cendrung kontraditif (bertentangan)
b. Pemasarakatan
dan penggunaan teknologi terutama yang berkaitan dengan upaya manusia
mempermudah hidup dan kehidupanya akan semakin luas dan cepat.
c. Meningkatnya
kesadaran global tentang demokrasi HAM (hak asasi manusia) disebagian
menyebabkan penetrasi budaya yang semakin cepat dan luas konsekuensinya.
d. Berkaitan
metoda atau cara kerja yang berkaitan dengan upaya manusia management hidup dan
kehidupan.
e. Terbukanya
pintu perdagangan bebas yang konsekuensinya terjadi persaingan kwalitas yang
sangat ketat.
V. Permasalahan umum
masarakat islam
a.
Sebagain umat belum memahami ajaran agama, akhirnya mudah diombang-ambingkan
mudah sesat dan disesatkan.
b.
Kekurangan konsepsi-konsepsi dan kekurangan dalam berbagai bidang politik,
social, ekonomi, pendidikan dan cultural(budaya).
c. Bid’ah (baru/ diluar sunah) dan
pertentangan-pertentangan yang susah dalam islam.
Urafat: Menterjemahkan kayakinan yang lemah
dan rusak(dinamika)
Tahayul
kepercayaan kepada hal-hal yang bersifat ghoib atau tidak Nampak, takannya
percaya kepada roh-roh (animisme).
d. Jumud
(kebekuan berfikir) dan kurangnya semangat juang dalam jihad.
e. Kurangnya
pemimpin / tenaga ahli, didik dan pembangunan
yang cakap, lincah dan iklas yang harus kita tutupi.
-
Jawaban terhadap masalah diatas.
a. Memberikan
penerangan dan pendidikan kepada masarakat tentang ajaran islam yang
sesungguhnya dengan metoda(proses) dan sistematika yang sebaik-bainya.
b. Menyusun
konsepsi-konsepsi beserta metodanya dalam berbagai bidang.
c. Penyebaran
buku-buku pengetahuan islam dan berbagai bidang yang dibutuhkan dalam
masarakat.
d. Meningkatkan
cara berfikir, pengetahuan dan episiensi kerja para pemimpin.
e. Mengakualisasikan/
mewujudkan ajaran-ajaran islam dalam berbagai bidang kehidupan dan konsepsi
yang telah siap merencanakan yang tepat dan metoda
Yang teruji bagi kesejahteraan
masarakat sehinga masarakat dapat merasakn nilai-nilai ajaran islam.
V1. Keberadaan dan
pengembangan ilmu dakwah
-
Pertayaan
Kapan
adanya dakwak? Dari aspek sejarah nabi adalah pembawa berita dari Allah,
jelasnya keberadaan dakwah sejak adanya Nabi-nabi Allah mulai dari adam samapi
dengan Nabi akhir Nabi Muhammad Saw (Q.s Al-baqarah 30).
øÎ)ur tA$s% /u Ïps3Í´¯»n=yJù=Ï9 ÎoTÎ) ×@Ïã%y` Îû ÇÚöF{$# ZpxÿÎ=yz ( (#þqä9$s% ã@yèøgrBr& $pkÏù `tB ßÅ¡øÿã $pkÏù à7Ïÿó¡our uä!$tBÏe$!$# ß`øtwUur ßxÎm7|¡çR x8ÏôJpt¿2 â¨Ïds)çRur y7s9 ( tA$s% þÎoTÎ) ãNn=ôãr& $tB w tbqßJn=÷ès? ÇÌÉÈ
Maka perkembangan
dakwah dimulai oleh setiap kedatangan Nabi, semua Nabi Allah dan semua materi
dakwah dibidah aqidah yang sama.
(Sembahlah olehmu akan
Allah) An-nahl 36, Al-araf 59,73,85, namun dibidang ubudiyah syari’at mengalami
perubahan. Begitu pula dilihat dari fungsi kenabian dimana bagi Nabi selain
Muhammad besifat local(untuk umatnya saja) sedangkan Muhammad untuk seluruh
manusia (As-saba 28) dan (Al-araf 169).
Dakwah nabi itu baru
terlaksana pada saat orang yang hidup semasa(sahabat). Adapun upaya yang
dilakukan nabi dengan jalan media tulis iqro/bacalah (Al-quran) audio (adzan)
mengirim surat kepada pembesar untuk menerima pesan wahyu dan juga
al-biksa(duta dakwah). Dakwah islam setelah nabi (priode sahabat) lihat hadist
tentang dua pegangan yang mesti dipegang(Al-quran dan al-hadist). Dinasa
sahabat uapaya kepercayaan/ akelelarasi dan keserangaman materi dakwah, maka
muncul mushaf al-lmam dan dizaman tabi’in muncul al-hadist sampai sekarang
terkenal 6 kitab hadist(kutubu sitah).
Yusuf qodowi mengatakan
seorang ilmuan baru dikatakan hulafah ulambiyah(pembawa berita) apa bila ia
dapat melaksanakan tuntunan moral yang terdapat dalam ilmu tersebut, semua
ajaran menggunakan ahlak. Mengambil hikmahnya, saja’ah (berani), nafsu syahwat,
al-adhu(keadilan).
Kepadanya dituntut
tangung jawab yang lebih luas dan keiklasan kepada Allah, amanah,
tawadhu(rendah hati) lzah(keagungan). Serta mengenalkan dan menyebar luaskan
ilmu dan jelasnya perkembangan ilmu dakwah, tugas kerosulan dan berkembang
sesuai dengan IPTEK dan IMTEQ.
Faktor
hidayah dalam dakwah
Lihat
surat al-fatihah ayat 5 (bimbinglah dan antarkanlah memasuki jalan yang lebar
dan luas) Hidayah berasal dari kata,
Memberi petunjuk dan menunjukkan,
berkisar dalam 3 hal.
a. Tampil
kedepan member petujuk
b. Menyampaikan
sesuatu dengan lemah lembut dari sisi lahir kata hadiah, penyampaian sesuatu
yang lemah lembut guna untuk menunjukan sesuatu Allah yang memberi petunjuk
(Al-a’la 1-3)
ËxÎm7y zOó$# y7În/u n?ôãF{$# ÇÊÈ Ï%©!$# t,n=y{ 3§q|¡sù ÇËÈ Ï%©!$#ur u£s% 3yygsù ÇÌÈ
Macam-macam
hidayah
1. Hidayah
khorizoh(naluriyah) hidayah bawaan tanpa pemblajaran missal, menangis, dan
menyapi.
2. Hidayah
khi’sya (panca indra)
Ahli pendidikan
berkata: “panca indara pintu pengenalan”.
3. Hidayah
akal
Hidayah akal belum bisa
mengatur manusia kepada kebahagian dunia akhirat, pendapat akal itu
bermacam-macam, baik menurut si A belum tentu baik menurut si B, bahkan banyak
salah menggunakan akal, bahkan akal bisa dikalahkan oleh nafsu dan sintimen.
Tiga hidayah diatas belum cukup menjadi hidayah untuk mengatur manusia kepada
kebahagian dunia dan akhirat maka datanglah agama.
4. Hidayah
Addin (agama)
Ulama membagi dua
hidayah kepada dua makna,
a. Menuju
kebahagian dunia dan akhirat (Qs. Asy-suraa-52). Dan disinilah da’I memiliki kemampuan
untuk mengajak mad’u kedalam hidayah agama.
y7Ï9ºxx.ur !$uZøym÷rr& y7øs9Î) %[nrâ ô`ÏiB $tRÌøBr& 4 $tB |MZä. Íôs? $tB Ü=»tGÅ3ø9$# wur ß`»yJM}$# `Å3»s9ur çm»oYù=yèy_ #YqçR Ïök¨X ¾ÏmÎ/ `tB âä!$t±®S ô`ÏB $tRÏ$t6Ïã 4 y7¯RÎ)ur üÏöktJs9 4n<Î) :ÞºuÅÀ 5OÉ)tGó¡B ÇÎËÈ
b. Petunjuk
serta kemampuan untuk melaksanakan isi petunjuk ini tidak dapat dilaksanakan
kecuali oleh Allah Swt (Qs-Qashashs: 56).
y7¨RÎ) w ÏöksE ô`tB |Mö6t7ômr& £`Å3»s9ur ©!$# Ïöku `tB âä!$t±o 4 uqèdur ãNn=÷ær& úïÏtFôgßJø9$$Î/ ÇÎÏÈ
Kesimpulan
Ilmu
dakwah sangat penting untuk umat islam, supaya kita tau cara-cara dan tuntunan
untuk kita.
Ilmu dakwah suatu
ajakan, menyeru, dan memanggil orang untuk beriman kepada ALLAH sesuai dengan
garis aqidah, syari’at dan akhlak islam.
Dan orang yang
menyampaikan dakwah disebut “Da’I” sedangkan yang menjadi objek dakwah disebut
“Mad’u”.
lumyn lengkap nih faktor hidayah dalam dakwahnya, .
BalasHapusKak dolop
Sejarah sel
tahap-tahap pembelahan sel
sistem eksresi